Monday, September 20, 2010

Compensation & Benefits – Strategi, kiat praktis negosiasi gaji, remunerasi & kompensasi lainnya

Compensation & Benefits – Strategi, kiat praktis negosiasi gaji, remunerasi & kompensasi lainnya

*Yang Harus Diperhatikan Saat Negosiasi Gaji

Banyak pencari kerja berpikir bahwa: ketika mereka diundang untuk sebuah sesi wawancara, maka segalanya akan berjalan lancar. Namun, seringkali negosiasi berjalan tak sesuai rencana. Banyak faktor eksternal yang mempengaruhi sebuah proses negosiasi pekerjaan. Salah satunya adalah negosiasi tentang gaji dan benefit lainnya. Namun, berhati-hatilah, karena beberapa kesalahan berikut ini, seperti dikutip di situs Career Builder, akan membuat Anda dirugikan. Apa saja kesalahan yang harus Anda hindari?

Tidak Mempersiapkan Diri
Sebelum mengikuti sebuah proses wawancara kerja, yang harus Anda pikirkan adalah: berapa kisaran gaji yang Anda harapkan di perusahaan tersebut. Untuk itu, lakukanlah riset terlebih dahulu tentang standar gaji di industri sejenis. Dengan memahami kondisi tersebut, paling tidak Anda memiliki dasar yang akan membantu Anda saat negosiasi berlangsung.

Kurang Berhati-hati
Sebelum melakukan negosiasi, tanyakan kepada diri Anda: berapa besar gaji pokok yang Anda harapkan? Apa saja tunjangan yang diinginkan? Berapa gaji terendah yang dapat Anda terima, seandainya permintaan Anda tak disetujui? Berapa standar gaji yang dapat membuat Anda merasa nyaman, dan bisa bekerja dengan maksimal? Berapa banyak jumlah uang yang akan digunakan untuk ditabung?

Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut, karena akan menunjukan bagaimana Anda menilai pengalaman dan kualifikasi yang Anda miliki saat ini. Dengan demikian, Anda akan menjadi tahu berapa jumlah gaji yang layak Anda terima.

Membuka Semua Rahasia Anda
Proses negosiasi tentang gaji, sama dengan sebuah permainan kartu. Anda harus mengira-ngira keinginan orang lain, tanpa membuka semua rahasia Anda. Jika Anda diminta untuk menyebutkan jumlah gaji yang diminta, usahakan agar tidak menyebutkan jumlah tertentu. Namun, banyak pewawancara yang tetap mendesak agar Anda harus menyebutkan sejumlah angka tertentu. Jika itu yang terjadi, maka jawaban seperti, “Saya yakin, jika saya menerima sebuah tawaran gaji, tentu akan lebih fair”.

Jika terpaksa Anda harus menyebutkan angka tertentu, berikanlah kisaran angka, misalnya Rp. 5.000.000 hingga Rp. 8.500.000, daripada menyebutkan secara langsung. Angka terendah adalah besarnya gaji minimum yang Anda setujui, dan angka tertinggi adalah jumlah gaji ideal yang Anda harapkan.

Melupakan Tunjangan yang Lain
Ketika Anda menerima sebuah tawaran pekerjaan, pertimbangkanlah total gaji dan tunjangan lainnya yang bakal diterima. Perhatikan juga tunjangan kesehatan, bonus tahunan, dana pensiun, dan paket remunerasi lainnya. Jika perusahaan yang merekrut Anda tak bisa memberikan tunjangan lain selain gaji, maka mintalah benefit lain, seperti bonus pada waktu pengambilan cuti atau stock options.

Tidak Berhak Untuk Meminta Lebih
Banyak perusahaan yang mengharapkan si kandidat untuk memberikan besaran gaji yang diminta. Tak mungkin sebuah perusahaan memberikan penwaran tertinggi kepada Anda, sebelum mengetahui secara pasti jumlah gaji yang Anda harapkan. Jika Anda telah melakukan riset, dan mengetahui nilai dari pengalaman Anda, maka jangan ragu untuk menyebutkan jumlah gaji yang Anda inginkan.

Bagaimanapun juga, jangan pernah membuat kesalahan, berpikirlah bahwa posisi Anda tak dapat digantikan. Jika penawaran gaji yang Anda dapatkan terlalu rendah, ucapkan terima kasih kepada si pewawancara, biarkan mereka tahu bahwa Anda sangat antusias dengan posisi yang ditawarkan. Selanjutnya, katakan dengan penuh hormat bahwa Anda menginginkan gaji yang lebih tinggi. Hal terburuk yang akan Anda terima adalah kata tidak. Tapi, jangan khawatir, Anda tak akan pernah tahu apa jawaban yang akan diberikan jika Anda tak mengungkapkannya. Siapa tahu, mereka mengabulkan permintaan Anda. (ymn/karir.com)

*Menanggapi Pertanyaan Seputar Gaji

Banyak cara yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk mendapatkan informasi tentang besaran gaji yang diharapkan seorang kandidat. Berapa gaji Anda saat ini, riwayat gaji, dan berapa gaji yang Anda harapkan, adalah sebagian pertanyaan klasik yang paling sering dijumpai. Bagaimana Anda menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut? Apa jawaban terbaik yang harus Anda berikan agar tak menyesal di kemudian hari?

Beberapa tips yang dirilis di situs Professional Resumes, dapat Anda jadikan bekal sebelum bernegosiasi.

Permintaan Jumlah Gaji di Iklan Lowongan
Seringkali, pihak perusahaan yang akan merekrut Anda, meminta informasi tentang jumlah gaji ketika merilis sebuah iklan lowongan kerja. Jika hal tersebut merupakan satu-satunya syarat agar lamaran Anda dapat diproses, maka tuliskan pada resume yang Anda kirim. Namun, jika bukan merupakan keharusan, Anda tak perlu menginformasikannya. Katakan saja bahwa gaji yang Anda harapkan dapat dinegosiasikan kemudian.

Berapa Jumlah Gaji yang Anda Minta?
Sebaiknya jangan langsung mengungkapkan jumlah gaji yang Anda minta ketika ditanyakan oleh si pewawancara. Anda tak memiliki informasi yang cukup kuat tentang standar gaji di perusahaan tersebut. Seandainya jumlah gaji yang Anda sebutkan lebih rendah dari standar gaji di perusahaan tersebut, maka Anda telah memposisikan diri Anda pada kondisi yang kurang menguntungkan.

Ketika Anda Ditekan Untuk Menyebutkan Jumlah Gaji yang Diminta
Jika Anda terus ditekan oleh si pewawancara untuk menyebutkan jumlah gaji yang diminta, maka cara terbaik adalah: menyebutkan kisaran tertentu. Misalnya, antara Rp. 5.000.000,- hingga Rp. 10.000.000,-. Hal ini akan memberikan ruang bagi Anda untuk bernegosiasi, jika kualifikasi Anda memang sangat dibutuhkan.

Ketahui Nilai Jual Anda Saat Ini
Sebelum bernegosiasi, usahakan Anda telah melakukan riset untuk mengetahui standar gaji untuk posisi Anda saat ini. Nilai jual Anda adalah kombinasi dari beberapa faktor, yang dapat mebantu Anda untuk menentukan besarnya gaji yang akan diminta. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, dan perbandingan gaji dengan posisi sejenis. Faktor lainnya adalah keahlian khusus yang Anda miliki yang akan menguntungkan perusahaan.

Persiapan Adalah Kata Kuncinya
Kunci dari suksesnya sebuah negosiasi gaji adalah persiapan yang matang. Maksudnya, seberapa jauh persiapan Anda dengan informasi tentang standar gaji untuk posisi Anda di industri sejenis, riset tentang standar gaji, dan besarnya gaji dan remunerasi yang akan Anda minta pada saat negosiasi. Jangan lupa untuk mempraktekan teknik bernegosiasi dengan partner yang Anda percayai.

Berikan Keputusan Anda
Ketika tiba saatnya, dan Anda harus bernegosiasi dengan perusahaan yang akan merekrut Anda, maka segera tentukan berapa nilai yang sesuai dengan pengalaman, pendidikan, dan keahlian yang Anda miliki saat ini. Tentunya keputusan tersebut sudah Anda pertimbangkan secara matang, melalui serangkaian riset dan pemahaman yang mendalam tentang profesi Anda. (ymn/karir.com)

*Menolak Tawaran Gaji, Apa yang Harus Dilakukan?

Dalam proses negosiasi tentang gaji dan paket remunerasi lainnya, seringkali kita merasa tak cocok dengan penawaran yang diberikan. Misalnya tak adanya bonus tahunan, yang sering Anda peroleh di tempat kerja sebelumnya, posisi yang kurang cocok, atau tak adanya uang lembur. Hal-hal yang Anda anggap penting ini akhirnya membawa Anda pada sebuah keputusan, yaitu menolak dengan halus penawaran tersebut.

Nah, bagaimana cara terbaik untuk menolak penawaran yang diberikan secara sopan? Apa saja yang harus Anda lakukan agar kedua pihak tak ada yang dirugikan? Tips singkat yang dirilis di situs Profesional Resumes ini cukup menarik untuk Anda simak.

Jangan Menerima, Lalu Mengundurkan Diri
Satu hal penting yang harus Anda ingat adalah, jangan pernah menerima sebuah penawaran gaji atau pekerjaan, kemudian setelah beberapa waktu Anda mengundurkan diri karena merasa tak cocok. Lebih baik Anda langsung menolaknya, dan biarkan kandidat lain mengisi posisi tersebut. Ketika Anda menerima penawaran yang diberikan, lalu memutuskan untuk mengundurkan diri, akan memberikan impresi yang negatif terhadap diri Anda, yaitu kurang profesional.

Memutuskan Dengan Cepat
Putuskan secara cepat setiap penawaran gaji, atau posisi tertentu yang ditawarkan kepada Anda. Katakan secara halus, bahwa Anda belum merasa cocok dengan penawaran yang diberikan. Keputusan yang cepat, tidak menunda-nunda hingga beberapa hari, akan menunjukan bahwa Anda seorang yang profesional. Kalaupun Anda menunda memberikan jawaban, katakan kapan Anda akan memberikan keputusan.

Berikan Pernyataan Tertulis
Jika kondisi memungkinkan, setelah Anda memberikan penolakan, segera kirimkan surat penolakan dan permohonan maaf kepada perusahaan yang bersangkutan, kemudian ucapkan terima kasih atas penawaran yang telah diberikan kepada Anda. Anda tak perlu detail menginformasikan alasan mengapa Anda menolak, tetapi katakan saja secara netral bahwa Anda belum bisa menerima penawaran tersebut pada saat ini.

Ciptakan Kesan yang Baik dan Profesional
Perlu diingat, bahwa sekalipun Anda menolak penawaran yang diberikan, namun Anda harus tetap menciptakan kesan yang baik dan profesional, sehingga akan memberikan nilai plus kepada Anda. Siapa tahu, di masa depan, untuk mengisi posisi lain yang lebih cocok dengan kualifikasi yang Anda miliki, maka Anda adalah orang pertama yang dihubungi. (ymn/karir.com)

*Ketika Gaji Tak Sesuai Harapan

Proses seleksi penerimaan karyawan yang melelahkan telah Anda lalui. Kini, tibalah saatnya Anda sampai pada tahap negosiasi gaji. Bagi banyak orang, tahap ini dirasakan cukup sulit, karena jika salah melakukan negosiasi, maka akan menyesal di kemudian hari. Lalu, bagaimana seandainya gaji yang diminta tak disetujui oleh pihak perusahaan? Apa alternatif lain yang harus Anda lakukan saat negosiasi berlangsung?

Todd Anten, kolumnis Yahoo! Hot Jobs, mengungkapkan lima alternatif yang dapat Anda jadikan referensi ketika gaji yang Anda minta tak disetujui oleh perusahaan tempat Anda melamar.

1. Meminta Bonus Tambahan
Gaji yang ditawarkan pihak perusahaan tak sesuai harapan Anda? Apakah Anda terpaksa menerimanya, karena sedang membutuhkan pekerjaan? Jangan khawatir. Ketika hal tersebut terjadi pada Anda, cobalah untuk menanyakan benefit tambahan selain gaji, misalnya bonus tahunan atau meminta di-review kembali gaji yang ditawarkan setelah enam bulan bekerja. Tentu saja dengan melihat prestasi yang telah Anda tunjukan.

2. Kesempatan Cuti dengan Bayaran
Alternatif kedua adalah meminta kesempatan cuti dengan bayaran. Banyak perusahaan yang memberikan benefit ini kepada karyawannya. Cobalah Anda meminta alternatif ini. Bagi banyak perusahaan, memberikan cuti dengan bayaran kepada karyawan, dirasakan lebih murah daripada menaikan gaji Anda secara permanen.

3. Bekerja dari Rumah
Untuk perusahaan-perusahaan berbasis teknologi, di mana banyak karyawannya yang bekerja secara mobile, bekerja dari rumah pada kesempatan tertentu merupakan hal yang wajar. Nah, alternatif ini dapat Anda tanyakan saat proses negosiasi gaji berlangsung. Misalnya, meminta untuk dapat bekerja dari rumah setiap hari Jumat. Namun, tidak semua perusahaan menerapkan kebijakan ini. Untuk itu, maka berhati-hatilah ketika menanyakan alternatif ini.

4. Biaya Transportasi & Akomodasi
Jika Anda ditempatkan di luar kota, maka alternatif ini layak diperhitungkan. Anda harus mempertanyakan juga masalah biaya transportasi dan akomodasi untuk Anda dan keluarga ke kota tujuan yang baru. Hampir semua perusahaan yang memiliki banyak cabang di luar kota memberikan fasilitas ini kepada karyawannya. Jangan sampai semua biaya dadakan ini akan ditanggung oleh Anda sendiri.

5. Meminta Jabatan Tertentu
Seandainya gaji yang diberikan tak sesuai harapan, Anda dapat mempertanyakan benefit ini. Misalnya, dengan meminta jabatan yang Anda anggap lebih prestise, seperti posisi “Account Manager” daripada “Account Executive“. Banyak perusahaan yang tak mempersoalkan masalah pemberian nama jabatan untuk karyawannya. Jadi, sekalipun Anda tak mendapatkan gaji sesuai permintaan, tetapi dengan jabatan baru ini akan membuat resume Anda menjadi lebih impresif.

Hal penting lainnya, selain lima alternatif di atas adalah: jangan lupa untuk meminta semua hasil negosiasi tersebut dalam bentuk kontrak tertulis. Dengan adanya kontrak tertulis tentang hasil negosiasi yang telah Anda lakukan, maka hak dan kewajiban dari kedua pihak akan semakin jelas dan transparan. Posisi tawar Anda pun akan semakin kuat seandainya ada masalah di kemudian hari. Selamat mencoba! (ymn/karir.com)

*Cara Bijak Negosiasi Gaji

Selamat, Anda telah sukses melewati beberapa proses seleksi di perusahaan idaman Anda. Sekarang saatnya melakukan negosiasi gaji. Apa saja yang harus Anda lakukan, dan yang tak boleh dilakukan saat negosiasi berlangsung? Nah, Randall S. Hansen, Ph.D., pendiri situs Quintessential Careers, mengungkapkan beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat melakukan negosiasi gaji.

Yang Harus Dilakukan



* Pastikan, Anda telah melakukan serangkaian riset tentang kisaran gaji yang diharapkan pada posisi yang telah Anda lamar. Banyak cara yang dapat Anda gunakan, salah satunya adalah menanyakan kepada rekan Anda yang menduduki posisi yang sama di perusahaan lain.
* Menyadari semua kekuatan dan pengalaman Anda, dan jangan lupa untuk menunjukan skill Anda, dan manfaatnya bagi perusahaan yang akan meng-hire Anda.
* Biarkan pihak perusahaan yang menawarkan nilai gaji kepada Anda terlebih dahulu. Jika memungkinkan, katakan besarnya gaji yang Anda harapkan dengan mempertimbangkan pengalaman dan skill yang telah Anda miliki.
* Ungkapkan rasa terima kasih Anda ketika mendapatkan penawaran gaji dari pihak perusahaan. Namun, jangan mencoba untuk langsung bernegosiasi pada saat itu juga. Katakan Anda membutuhkan waktu untuk memikirkan penawaran yang telah diberikan.
* Jika Anda tak mendapatkan jumlah gaji yang diinginkan, maka cobalah untuk menanyakan tentang benefit lain seperti bonus tahunan, asuransi kesehatan, insentif, dan sebagainya.

Tak Boleh Dilakukan



* Jangan mengajukan besaran gaji yang diminta sebelum disebutkan oleh pihak perusahaan. Setelah angkanya Anda ketahui, katakan bahwa Anda membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan penawaran tersebut.
* Jangan pernah menaikan secara drastis jumlah gaji Anda saat ini, hanya untuk mendapatkan penawaran gaji yang lebih tinggi.
* Jangan menerima secara langsung penawaran gaji yang diberikan saat negosiasi, atau melakukan negosiasi secara langsung ketika gaji yang ditawarkan tak sesuai harapan. Berikan penundaan untuk menaikan daya jual Anda.
* Jangan melakukan negosiasi gaji secara agresif dan berlebihan, hanya untuk memuaskan ego Anda, atau semacam permainan untung-untungan.
* Jangan hanya fokus pada jumlah gaji yang diinginkan, tanpa mempertimbangkan benefit lain secara keseluruhan, seperti bonus tahunan, asuransi kesehatan, atau insentif.
* Jika Anda belum yakin dengan jenis pekerjaan atau reputasi dari perusahaan yang Anda lamar, maka hindari untuk langsung menerima penawaran gaji yang diberikan. Pertimbangkan dengan matang semua keputusan yang Anda lakukan.

Semua keputusan yang akan Anda ambil memiliki resiko. Untuk itulah, pertimbangkanlah dengan matang setiap langkah yang akan Anda ambil, agar tak menyesal di kemudian hari. (ymn/karir.com)

Sumber : http://yoyok.wordpress.com/2008/02/28/compensation-benefits-strategi-kiat-praktis-negosiasi-gaji-remunerasi-kompensasi-lainnya/
http://www.karir.com

Resume Center – Cara terbaik membuat resume

Resume Center – Cara terbaik membuat resume

*Resume yang Membuat Anda Diperhitungkan

Resume adalah media yang berperan penting dalam sebuah proses mendapatkan pekerjaan. Ketika banyak perusahaan yang berusaha mendapatkan kandidat yang tepat untuk mengisi posisi tertentu, resume adalah dokumen paling berharga, untuk mencari dan menyeleksi ratusan kandidat yang potensial. Resume yang baik akan membangun hubungan emosional antara pihak perusahaan dan pencari kerja.

Jika yang Anda kirimkan adalah resume yang dapat memicu si pembaca untuk menghubungi Anda, maka bisa dipastikan, resume Anda akan menjadi daftar pertanyaan pembuka dari si pewawancara. Bagaimana membuat resume yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu, dan memotivasi si pembaca untuk menghubungi Anda? Inilah tantangannya. Empat alternatif berikut ini, seperti dikutip situs Career Strides, dapat membantu Anda untuk menciptakan resume yang profesional.

1. Sesuaikan dengan Pola Pikir Si Pembaca
Sekalipun resume adalah “cerita” tentang diri Anda, namun pastikan bahwa fokus dari resume tersebut lebih tertuju pada apa yang diinginkan pihak perusahaan. Maka, buatlah resume yang dapat memuaskan kebutuhan si pembaca, dan mampu untuk mengatasi masalah-masalah yang tengah dihadapi oleh perusahaan yang akan merekrut Anda.

Benar, kita tak mungkin membuat resume yang sesuai dengan keinginan si pembaca, namun hal-hal yang menjadi fokus pihak perusahaan dapat kita jadikan pegangan. Di antaranya: kebutuhan untuk mendapatkan karyawan yang produktif, dapat mencapai target yang ditetapkan, memiliki etos kerja yang positif, dan memiliki komunikasi interpersonal yang baik. Tema inilah yang harus diungkapkan pada resume Anda.

2. Hati-hati dengan Susunan Kalimat
Pemilihan kalimat yang tepat akan membuat resume Anda lebih menjual. Misalnya, kalimat mengurangi biaya operasional hingga 50%, akan lebih baik jika diganti dengan: memotong biaya operasional hingga 50%. Pemilihan kata atau kalimat yang tepat akan menciptakan “kekuatan” pada resume Anda, yang membuat si pembaca akan terkesan dengan apa yang Anda tuliskan.

Jika resume Anda sama saja dengan tumpukan resume lain yang ada di meja si pembaca, maka jangan harap Anda akan dihubungi untuk diwawancarai. Namun, jika resume Anda disusun dengan pemilihan kalimat yang tepat, maka akan lebih tertanam di benak si pembaca. Dan, peluang Anda untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya akan lebih besar.

3. Memiliki Pesan yang Konsisten
Jangan pernah mau menjadi apa pun yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan. Pastikan, Anda mengirimkan resume dan menuliskan secara jelas apa posisi yang Anda inginkan. Misalnya, jika Anda seorang CEO, jangan menambahkan pernyataan bahwa Anda juga bersedia menjadi seorang Marketing Manager. Atau, jika Anda seorang Sales Manager, jangan tunjukan bahwa Anda juga ingin menjadi Customer Service, misalnya. Pesan yang konsisten menunjukan bahwa Anda adalah pribadi yang fokus dan konsisten.

4. Tetapkan Nilai Jual Anda
Fokuskan resume Anda tidak saja pada apa yang telah Anda kerjakan, tetapi juga sebaik apa Anda melakukan tanggung jawab tersebut. Hal ini akan menunjukan kualitas Anda, dibandingkan dengan kandidat lainnya. Resume yang dapat membuat si pembaca merasa perlu untuk mewawancarai Anda, akan membuat Anda berbeda. Untuk itu, tetapkan nilai jual Anda secara hati-hati di resume Anda. (ymn/karir.com)

*Resume yang Baik, Tingkatkan Nilai Jual Anda

Sering kecewa karena selalu gagal mendapatkan penawaran gaji sesuai harapan? Jangan putus asa. Coba lihat kembali resume Anda. Mungkin harus diedit lagi agar dapat membantu menaikan nilai jual Anda. Banyak pencari kerja percaya, bahwa melakukan negosiasi gaji baru dilakukan di akhir proses seleksi. Padahal, resume Anda merupakan langkah awal yang akan menjelaskan nilai jual Anda.

Secara tak langsung, sebuah resume yang baik dapat menaikan kisaran gaji Anda hingga batas optimal. Namun, resume dapat juga menurunkan nilai jual Anda pada titik terendah seandainya tidak bisa menjelaskan secara gamblang kualifikasi dan pengalaman yang Anda miliki. Resume yang baik akan memberikan kesan pertama yang positif, termasuk di dalamnya tentang nilai jual Anda.

Lalu, bagaimana cara terbaik agar resume yang dibuat dapat menaikan nilai jual Anda? Deborah Walker, kolumnis di situs Quint Careers, memberikan tiga alternatif yang harus Anda perhatikan saat mempersiapkan sebuah resume:

1. Tunjukan Anda Adalah Orang yang Menguntungkan Bagi Perusahaan
Banyak pencari kerja yang selalu berorientasi pada hasil, ketika ditanyakan tentang kemampuannya dan tanggung jawabnya pada pekerjaan terdahulu. Namun, mereka sering gagal menunjukan bukti nyata dari apa yang sudah dikerjakan. Kesuksesan dari setiap pekerjaan terdahulu, apa pun itu, dapat dihitung nilainya. Itulah yang dapat menaikan nilai jual Anda kepada perusahaan.

Kesuksesan Anda untuk melampaui target penjualan bulanan hingga 50%, misalnya, di tempat kerja terdahulu, dapat Anda jadikan bukti konkrit, bahwa Anda layak untuk mendapatkan remunerasi yang layak. Di samping nilai-nilai berupa angka yang dapat diukur, hal penting lainnya adalah hasil kerja kualitatif, misalnya luasnya networking yang sudah Anda kembangkan, atau efektifnya tim kerja yang Anda kembangkan di tempat kerja terdahulu untuk mencapai target perusahaan.

2. Jelaskan Betapa Luasnya Pengalaman Anda
Satu hal penting yang harus Anda perhatikan adalah: tunjukan betapa luasnya networking dan pengalaman yang Anda miliki, bukan sudah berapa lama Anda telah bekerja. Keduanya merupakan hal yang berbeda, karena lamanya seorang kandidat bekerja tak berarti dia memiliki pengalaman yang dapat diandalkan.

Cara terbaik untuk menunjukan betapa luasnya pengalaman Anda adalah, dengan menunjukan pemahaman yang luas terhadap industri di mana Anda kuasai dengan baik. Dan, kemampuan untuk beradaptasi secara baik di industri yang baru, seandainya Anda berasal dari industri yang berbeda dengan perusahaan yang Anda lamar saat ini.

3. Buat Pembaca Resume Anda Penasaran
Banyak pencari kerja sering beranggapan, bahwa fungsi sebuah resume hanya sebatas memberi informasi tentang kualifikasi dan pengalaman yang dimiliki. Padahal, yang terpenting dari sebuah resume adalah untuk membuat si pembacanya tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh tentang diri Anda.

Resume yang terlalu bertele-tele menyajikan informasi tentang diri Anda akan menghilangkan ketertarikan dari si pembaca. Informasi yang seimbang pada resume Anda lebih menarik, dan akan membuat si pembaca penasaran dan menghubungi Anda untuk sebuah sesi wawancara. Nah, disitulah tugas Anda untuk menjelaskan secara detail kualifikasi dan pengalaman yang dimiliki. (ymn/karir.com)

*Cara Praktis Mendistribusikan Resume Anda

Lelah menunggu panggilan kerja yang tak kunjung datang? Coba diingat-ingat kembali, siapa tahu, Anda salah mendistribusikan secara tepat resume yang telah dibuat. Jika ini yang terjadi, resume Anda tak pernah sampai pada orang yang tepat. Dan, bisa dipastikan, peluang Anda untuk mendapatkan peluang kerja akan berlalu begitu saja. Berikut ini beberapa tips praktis tentang cara efektif mendistribusikan resume Anda.

Kirimkan Resume Secara Online
Ingin cara termudah untuk mendapatkan pekerjaan? Situs karir.com adalah tempatnya. Kalau Anda belum bergabung, segera daftarkan diri Anda sekarang juga untuk mendapatkan beragam fasilitas interaktif yang tersedia. Mencari pekerjaan pun akan semakin gampang. Begitu juga dengan resume Anda, akan dengan mudah ditemukan oleh berbagai perusahaan yang mencari kualifikasi seperti yang Anda miliki.

Manfaatkan Iklan Koran
Banyak sekali informasi lowongan kerja yang terdapat di koran lokal maupun yang berskala nasional. Namun, sebelum mengirimkan resume Anda, carilah informasi tentang perusahaan yang akan Anda lamar terlebih dahulu. Mulai dari profil perusahaan hingga produk dan layanannya. Tujuannya agar informasi yang Anda tuliskan pada resume Anda lebih lengkap dan detail.

Kirimkan Sebanyak Mungkin
Banyak perusahaan yang tak mengiklankan lowongan kerjanya di media cetak. Cobalah untuk mengakses situs perusahaan tersebut di internet, lalu pilih kategori “Career” atau “Job Vacancy“. Bisa jadi, posisi idaman Anda sedang dibutuhkan. Saat ini internet telah dimanfaatkan oleh ribuan perusahaan untuk berbagai keperluan. Termasuk mencari kandidat yang berkualitas. Jadi, mengapa tak segera mengirimkan resume Anda melalui situs perusahaan tersebut?

Berkunjung ke Bursa Kerja
Bursa kerja, atau apa pun namanya, selalu menarik untuk dikunjungi. Bursa kerja menawarkan banyak peluang yang dapat Anda manfaatkan untuk mendistribusikan resume Anda secara langsung. Beberapa perusahaan, bahkan langsung melakukan wawancara secara langsung di booth mereka. Nah, untuk itu, jangan lupa untuk menyiapkan sebanyak mungkin resume Anda ketika berkunjung ke bursa kerja.

Gunakan Jaringan Pertemanan
Anda memiliki jaringan pertemanan yang besar? Mengapa tak mencoba memanfaatkan jaringan tersebut? Banyak informasi lowongan kerja yang hanya beredar terbatas di lingkungan internal sebuah perusahaan. Maka, jangan malu untuk menanyakan peluang tersebut kepada teman Anda. Biasanya, seperti yang dituliskan Alia Torvik di situs Career Builder, melalui jaringan pertemanan, Anda akan mendapatkan akses langsung ke orang yang tepat untuk mengirimkan resume Anda

Lebih Praktis dengan Email
Tidak bisa dipungkiri, email adalah cara paling cepat dan murah untuk mengirimkan resume ke berbagai perusahaan secara praktis. Tak perlu repot, dalam hitungan detik, resume Anda sudah sampai ke alamat pengirim. Ketika mengirimkan email, jangan lupa untuk menyertakan nama lengkap dan posisi yang Anda lamar pada subject email. Hal ini akan membantu si penerima untuk mengarsip file Anda. Jangan menggunakan alamat email pribadi, seperti ciplukz_girls@yahoo.com atau badboys@hotmail.com. Anda akan terlihat kurang profesional. Sebaiknya, gunakan alamat email yang menggunakan nama Anda secara jelas.
(ymn/karir.com)

*Sudahkah Resume Anda Ditulis dengan Benar?

Bosan dengan pekerjaan Anda saat ini? Atau, Anda ingin mencari peluang kerja baru yang lebih dinamis dan menantang? Awal tahun seperti ini adalah saat yang tepat untuk melakukan hal tersebut. Tapi, sudahkan Anda me-review kembali resume Anda? Pasalnya, sebuah resume yang bagus harus memberikan informasi berharga tentang Anda dan kualifikasi yang dimiliki pada saat ini.

Untuk membantu Anda mempersiapkan resume yang benar, maka ada baiknya Anda menyimak beberapa tips berikut ini :

Resume yang Kurang Baik
Resume yang tidak disiapkan secara baik akan menyertakan informasi yang kurang jelas, seperti “bekerja di posisi yang membuat saya berkembang”, atau memuat hal kurang penting, seperti kesukaan Anda terhadap olahraga Badminton, keikutsertaan Anda di partai politik tertentu, atau bergabung dalam afiliasi budaya lokal.

Hal-hal pribadi seperti ini, di samping tak begitu penting untuk diungkapkan, pada akhirnya akan menimbulkan kesan subyektif yang negatif. Informasi tersebut belum saatnya untuk Anda informasikan. Hal kurang baik lainnya adalah, melebih-lebihkan kualifikasi yang Anda miliki, mengatakan bahwa Anda adalah seorang “ahli di bidangnya”, atau menyertakan nomor telepon kantor Anda. Lebih sopan jika Anda hanya menuliskan nomor handphone Anda, misalnya.

Resume yang Baik dan Menjual
Sebuah resume yang baik, seperti dikutip jurnal How To Write A Resume, harus secara jujur menunjukan bahwa Anda mampu menyelesaikan berbagai masalah bisnis yang pernah terjadi. Anda adalah seorang komunikator yang baik, dan dapat mengelola secara benar manajemen proyek dan teknis pelaksanaanya.

Resume yang Anda siapkan haruslah singkat dan padat. Namun, jika posisi yang Anda inginkan adalah di level manajerial, maka resume Anda siapkan sebaiknya lebih detail menjelaskan kualifikasi yang dimiliki.

Cari Tahu, Apa yang Diinginkan oleh Perusahaan
Ada beberapa hal penting yang ingin diketahui oleh pihak perusahaan, saat membaca sebuah resume. Di antaranya adalah: resume tersebut harus mendefinisikan secara jelas, tingkat pencapaian dari si kandidat dalam perkembangan karirnya, kemampuannya dalam hal memecahkan masalah, mengelola proyek, efisiensi waktu, komunikasi yang efektif, dan dapat bekerjasama dalam kelompok.

Halaman pertama dari sebuah resume, jika dituliskan dengan baik dan jelas, akan menarik minat orang yang membacanya, dan membuat mereka ingin terus membaca. Namun, seandainya isi dari resume tersebut kurang menarik dan terstruktur, jangan harap Anda akan lolos pada tahap tersebut.

Selanjutnya, resume yang menarik adalah yang menyajikan secara jelas, tanggung jawab Anda ketika menduduki jabatan terakhir. Jika Anda terlihat fokus dengan tanggung jawab yang dibebankan, maka Anda akan masuk dalam daftar pelamar yang diperhitungkan. Kesempatan untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya akan terbuka lebar untuk Anda.

Satu hal yang harus Anda pahami ketika menulis resume adalah, pihak perusahaan tak memiliki banyak waktu untuk membaca resume Anda secara detail. Jika resume Anda kurang jelas, tidak fokus, dan bertele-tele, maka tidak akan menarik minat mereka untuk terus membaca. Sepuluh detik pertama ketika membaca resume Anda adalah saat yang paling krusial, dan akan menentukan: Anda layak dipertimbangkan atau tidak. Nah, sudahkah Anda me-review kembali resume Anda? (ymn/karir.com)

*Menulis Resume, Apa yang Harus Diperhatikan?

Apakah Anda sering kecewa, karena berkali-kali mengirimkan surat lamaran ke berbagai perusahaan tapi tak satu pun yang memberi respons? Jangan putus asa. Cobalah me-review kembali resume Anda, siapa tahu usaha Anda akan segera membuahkan hasil. Nah, berikut ini adalah beberapa kiat penulisan resume, seperti dirilis jurnal How To Write A Resume, yang dapat dijadikan referensi.

Ringkas dan Jelas
Resume yang Anda tulis haruslah ringkas dan mudah dibaca. Jangan menuliskan resume Anda dengan gaya bahasa yang bertele-tele, atau membesar-besarkan kualifikasi yang Anda miliki. Hal ini akan merugikan Anda, dan akan menimbulkan pertanyaan dari pihak perusahaan yang bakal meng-hire Anda. Sebaiknya, berikan penekanan pada kalimat yang dianggap penting untuk menjelaskan secara jelas kualifikasi yang Anda miliki.

Hindari Kesalahan Gramatikal Perhatikan penggunaan tata bahasa yang baik saat menulis resume Anda. Usahakan untuk menghindari berbagai bentuk kesalahan gramatikal, kesalahan ketik, atau penggunaan jenis huruf yang tak lazim, yang justru akan semakin membingungkan si pembaca resume Anda. Akibatnya, peluang untuk mendapatkan panggilan kerja akan tertutup, sekalipun kualifikasi yang Anda miliki cukup baik.

Tetap Fokus
Pada saat penulisan resume, lebih baik Anda tetap fokus pada kualifikasi yang dimiliki pada saat ini. Hindari menuliskan sesuatu yang belum Anda kuasai, atau menuliskan sesuatu yang kurang jelas. Hal tersebut nantinya akan merepotkan Anda sendiri. Cobalah untuk jujur dalam mengungkapkan kualifikasi Anda saat ini, dan gunakan kata-kata yang “menjual”, sehingga membuat Anda kelihatan lebih proaktif.

Menuliskan Kualifikasi Anda
Sebuah resume harus memaparkan secara jelas tentang kualifikasi dan pengalaman yang Anda miliki. Tuliskan jabatan dan nama perusahaan Anda saat ini di posisi teratas, lalu disusul dengan pengalaman kerja Anda di perusahaan sebelumnya.

Jika saat ini Anda adalah seorang Marketing Manager, maka Anda tak perlu lagi menuliskan secara detail kualifikasi Anda beberapa tahun lalu, saat pertama kali bekerja. Jika posisi yang sedang Anda lamar saat ini sama persis dengan jabatan Anda sekarang, maka sebaiknya fokuskan penulisan resume pada jabatan terakhir Anda.

Nama Perusahaan atau Posisi Anda?
Tak ada rumusan pasti tentang mana yang harus didahulukan di resume Anda: jabatan saat ini, atau nama perusahaan tempat Anda bekerja. Anda sendiri yang sebaiknya memutuskan, apa yang ingin Anda tonjolkan pada resume Anda. Jika jabatan yang ingin Anda tekankan, maka Anda harus konsisten dengan hal tersebut.

Apabila yang ditekankan adalah jabatan Anda saat ini, berikut deskripsi tanggung jawab Anda, maka jangan lupa menjelaskan secara singkat tentang perusahaan Anda. Sebaliknya, jika perusahaan Anda sangat terkenal dan memiliki reputasi yang bagus, mengapa tak menonjolkan hal tersebut pada resume yang Anda buat, lalu disusul dengan tugas dan tanggungjawab Anda? (ymn/karir.com)

Sumber : http://yoyok.wordpress.com/2008/02/28/resume-center-cara-terbaik-membuat-resume/

http://www.karir.com


Job Interviews

Job Interviews – Kiat dan strategi menghadapi wawancara kerja

*Apakah Anda Kandidat yang Tepat?

Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pengalaman yang dimiliki memang berliku. Banyak rambu-rambu yang harus Anda patuhi ketika mengirimkan surat lamaran kerja, membuat curriculum vitae, mengikuti test psikologi, maupun sesi wawancara. Apakah Anda adalah kandidat yang tepat untuk mengisi posisi yang dibutuhkan? Kuncinya ada dalam diri Anda. Dan, agar berhasil dalam proses seleksi tersebut, maka beberapa tips berikut, seperti yaang dirilis di situs Career Builder, cukup menarik untuk Anda simak.

1. Alamat dan Identitas Tak Lengkap
Jangan berharap mendapatkan kesempatan mengikuti wawancara kerja, seandainya Anda lalai untuk menuliskan alamat lengkap, telepon yang bisa dihubungi, atau alamat email. Surat lamaran kerja dan resume yang telah Anda kirimkan akan langsung dibuang saat itu juga. Maka, perhatikan secara jelas informasi lengkap tentang identitas Anda sebelum mengirimkan lamaran lengkap Anda.

2. Memberikan Alasan Negatif
Hindari memberikan kesan yang negatif, sebagai alasan Anda untuk meninggalkan pekerjaan Anda saat ini. Impresi negatif langsung muncul di benak si pewawancara. Tak ada tempat untuk Anda, seandainya Anda menjelek-jelekan perusahaan tempat Anda bekerja. Berikan alasan yang positif, mengapa Anda ingin meninggalkan perusahaan Anda saat ini. Inilah yang diinginkan oleh perusahaan yang akan merekrut Anda.

3. Jawaban yang Tidak Konsisten
Saat sesi wawancara berlangsung, cobalah untuk memberikan jawaban secara konsisten untuk semua pertanyaan yang diajukan. Jangan memberikan jawaban yang berbeda-beda untuk pertanyaan yang sejenis. Jika itu yang Anda lakukan, maka Anda telah menciptakan kesan yang negatif terhadap diri Anda. Dan, dapat dipastikan, Anda tak mungkin lolos untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya.

4. Harapan yang Tidak Realistis
Tentukan secara jelas, harapan Anda tentang besarnya gaji dan paket remunerasi lainnya yang diharapkan. Usahakan agar semua permintaan Anda realistis dan tidak berlebihan. Sesuaikan dengan pengalaman kerja, dan keahlian yang Anda miliki saat ini. Harapan yang terlalu berlebihan tentang gaji dan fasilitas penunjang lainnya akan merugikan Anda sendiri. Untuk itu, lakukanlah riset tentang besaran gaji untuk posisi dan pengalaman seperti yang Anda miliki.

5. Pelajari Perusahaan yang Anda Lamar
Sebelum mengikuti sesi wawancara, biasakanlah untuk melakukan riset sederhana tentang latar belakang perusahaan yang akan merekrut Anda. Misalnya dengan mendapatkan informasi lengkap tentang produk dan layanannya, profil perusahaan, atau bagaimana strategi promosi perusahaan tersebut. Impresi yang positif akan muncul di benak si pewawancara, ketika mengetahui bahwa Anda paham betul dengan perusahaannya.

6. Tidak Memiliki Target Pribadi
Bagaimana melihat diri Anda dalam dua atau lima tahun ke depan? Definiskan secara jelas seperti apa target jangka panjang Anda. Pikirkan juga rencana kerja dan bagaimana mewujudkan target pribadi Anda tersebut. Hal ini akan menunjukan bahwa Anda adalah pribadi yang fokus, memiliki persiapan yang matang, dan mempunyai target yang spesifik untuk pengembangan karir Anda di masa depan.

7. Sikap Mental Positif
Menunjukan sikap mental yang positif adalah karakter yang harus Anda tunjukan saat sesi wawancara berlangsung. Tersenyumlah, lakukan jabat tangan yang hangat, dan jangan lupa untuk melakukan kontak mata dengan lawan bicara Anda. Jangan mencoba untuk memaksakan keinginan Anda. Jika Anda mendapatkan informasi yang negatif, jangan bereaksi secara negatif. (ymn/karir.com)

*Bertanyalah, Saat Anda Diwawancarai

Ketika mengikuti sesi wawancara kerja di sebuah perusahaan, seringkali Anda juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Nah, sudahkah Anda memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertanya hal-hal seputar perusahaan dan posisi yang Anda lamar? Pertanyaan Anda, menurut Linda Matias, kolumnis di situs The Effective Admin, akan memberikan kesan: Anda cukup tertarik dengan perusahaan yang sedang mewawancarai Anda.

Apa saja pertanyaan yang sebaiknya Anda ajukan kepada si pewawancara? Ketika Anda diberikan kesempatan untuk bertanya, beberapa pertanyaan berikut ini dapat Anda ajukan:

Apakah Kualifikasi yang Saya Miliki, Sesuai Kebutuhan Perusahaan?
Ketika pertanyaan ini diajukan, maka ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Yang pertama adalah: si pewawancara akan menegaskan bahwa kualifikasi yang Anda miliki sudah sesuai dengan harapan. Yang kedua adalah: kemungkinan si pewawancara akan membocorkan informasi, tentang kandidat dengan kualifikasi seperti apa yang diinginkan perusahaannya. Percaya atau tidak, jika hal ini yang terjadi, maka Anda memiliki kesempatan untuk menunjukan pengalaman lain yang Anda miliki.

Apakah Ada Rencana Merger dengan Perusahaan Lain?
Harus Anda sadari, bahwa ketika sebuah proses merger terjadi antara dua perusahaan, biasanya akan berlanjut dengan proses PHK. Sebelum menerima sebuah posisi yang ditawarkan kepada Anda, cari tahu kebijakan apa yang bakal ditempuh pihak perusahaan, seandainya kebijakan PHK yang akan diambil. Banyak kandidat yang tak menyadari hal ini, dan akan terkejut ketika semua sudah terjadi.

Berapa Lama Posisi Ini Akan Dibuka?
Pada sebuah sesi wawancara, Anda diinformasikan bahwa posisi yang Anda lamar akan dibuka selama tiga bulan. Jika hal tersebut terjadi, ajukanlah pertanyaan seperti: mengapa waktu yang dibutuhkan untuk merekrut posisi tersebut cukup lama? Apakah sudah ada kandidat yang memiliki kualifikasi yang sesuai?

Dengan mengajukan pertanyaan seperti ini, Anda akan mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya diinginkan oleh pihak perusahaan. Penjelasan yang akan Anda terima merupakan harapan pihak perusahaan, tentang kualifikasi seperti apa yang diinginkan. Selanjutnya, sesuaikan semua kebutuhan perusahaan dengan kualifikasi dan pengalaman yang Anda miliki.

Senioritas atau Prestasi Kerja?
Banyak perusahaan yang masih mempertahankan budaya senioritas di lingkungan kerjanya. Dengan demikian, jangan berharap, Anda akan mendapatkan promosi jika baru bergabung di perusahaan tersebut. Tanyakanlah hal ini kepada si pewawancara, apakah promosi untuk posisi yang Anda lamar, dilakukan atas dasar prestasi kerja, atau berdasarkan senioritas. Dengan demikian, ketika Anda bekerja dengan segenap kemampuan maka akan ada penghargaan untuk itu.

Masih banyak pertanyaan lain yang dapat Anda ajukan, sehubungan dengan posisi yang sedang Anda incar. Untuk itu, sediakanlah waktu khusus untuk mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang relevan, dan lakukan evaluasi, seberapa efektif pertanyaan yang Anda ajukan dengan keberhasilan dari proses wawancara tersebut. Pertanyaan yang berkualitas akan menciptakan citra yang baik di mata si pewawancara terhadap diri Anda. (ymn/karir.com)

*Saat Wawancara, Ciptakan Kesan Pertama yang Menggoda

Ketika mendapatkan sebuah panggilan kerja, maka ada beberapa hal penting yang harus Anda persiapkan. Tujuannya jelas: untuk menciptakan kesan pertama yang baik, yang akan membuka peluang Anda untuk mengikuti proses seleksi berikutnya. Mempersiapkan diri sebaik mungkin adalah pilihan yang tak bisa ditawar. Lalu, kiat apa saja yang harus Anda persiapkan?

Meminjam istilah sebuah iklan, “Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda“. Benar, 30 detik pertama saat wawancara adalah masa paling krusial, yang akan mempengaruhi proses wawancara Anda. Maka, untuk membantu mempersiapkan diri Anda, ada beberapa tips berikut ini, seperti diungkapkan kolumnis Kate Lorenz, dari situs Career Builder, yang dapat Anda jadikan referensi.

Tepat Waktu
Jangan terlambat sedikit pun. Hal ini akan memberikan kesan yang buruk. Cobalah untuk hadir di tempat wawancara lima belas menit lebih awal dari waktu yang telah ditentukan.
Emily Post, dalam bukunya The Etiquette Advantage in Business, menyarankan: seandainya Anda tiba lebih awal, basuhlah wajah Anda di rest room atau minumlah secangkir espresso di kafe terdekat. Ini akan membantu menyegarkan diri Anda.

Jaga Penampilan
Banyak orang yang memberikan penilaian melalui penampilan Anda. Nah, untuk itulah, tampilkan diri Anda layaknya seorang profesional, tapi jangan terlalu formal atau juga terlalu casual. Salah-salah, Anda dikira tak serius dengan tawaran pekerjaan yang akan diberikan.

Jangan mengenakan sesuatu yang “mengganggu” ketika wawancara berlangsung. Anting-anting yang kebesaran, misalnya, atau kacamata berwarna-warni sebaiknya Anda hindari. Kalau Anda seorang pria, gunakan kemeja formal yang bersih dan rapi. Perhatikan juga detail lainnya, yang akan mendukung penampilan Anda secara keseluruhan. Kenakan sepatu yang bersih, rambut yang terpotong rapi, dan jangan lupa menggunakan deodoran atau parfum dengan wewangian yang natural.

Berjabat Tangan
Lakukan dengan wajar. Jangan terlalu keras menggenggam tangan lawan bicara Anda. Selain menimbulkan rasa sakit, hal tersebut semakin menunjukan dominasi dan agresifitas Anda. Cara terbaik adalah berjabat tangan dengan genggaman yang penuh, lalu goyangkan tangan Anda beberapa kali dengan santai dan tak begitu keras. Ini akan menunjukan rasa percaya diri Anda.

Bahasa Tubuh
Mungkin Anda terlihat diam saat wawancara berlangsung, namun bahasa tubuh Anda akan mengatakan sesuatu yang Anda sembunyikan. Sebuah studi dari Albert Mehrabian, dari University of California Los Angeles (UCLA), menunjukan bahwa 55% dari sebuah proses komunikasi diterima melalui bahasa tubuh.

Untuk menunjukan rasa percaya diri Anda, saat duduk, usahakan posisi paha dan lutut selaras dengan bahu Anda. Jangan duduk sambil menyilangkan lutut Anda, atau duduk dengan posisi yang santai — sekalipun orang yang mewawancarai Anda melakukan hal demikian. Sebaiknya, duduklah dengan posisi formal, sambil terus menunjukan perhatian Anda kepada si pewawancara.

Jangan pernah menunjukan kegelisahan Anda. Misalnya dengan memutar-mutar cincin Anda, mengusap rambut Anda secara berlebihan, atau menyilangkan tangan Anda di depan dada. Cobalah untuk duduk dan bersikap tetap tenang, sambil terus menjaga tatapan mata dengan si pewawancarara. Percayalah, kesan pertama yang menggoda akan Anda dapatkan. (ymn/karir.com)

*Cerdas Menjawab Saat Wawancara

Hati-hati jika Anda terlalu banyak bicara saat sesi wawancara kerja berlangsung. Salah-salah, Anda akan dicap sebagai si cerewet yang kurang percaya diri. Bahkan, lebih daripada itu, Anda akan kehilangan kesempatan untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya. Joan S. Lublin, kolumnis The Wall Street Journal Online, menuliskan dalam kolomnya, bahwa banyak pencari kerja yang gugup saat wawancara, dan memberikan jawaban yang kurang relevan dengan apa yang ditanyakan.

Selanjutnya, masih menurut Joan, jika terlalu melontarkan pernyataan yang tak perlu dan kurang fokus, maka secara tak langsung Anda telah memberikan impresi yang buruk. Akibatnya, pihak yang mewawancarai akan kehilangan perhatian kepada Anda, dan Anda pun akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan posisi tersebut.

Nah, jangan putus asa. Agar tak salah melangkah, sebaiknya Anda simak empat tips berikut ini yang akan memberikan petunjuk tentang bagaimana menjawab secara profesional saat wawancara berlangsung.

Jawablah dengan Singkat
Ketika Anda diminta untuk menceritakan tentang diri Anda, pekerjaan Anda, dan prestasi kerja yang telah Anda capai selama ini, maka jawablah secara singkat dan padat. Usahakan agar tak lebih dari dua menit untuk setiap hal yang ditanyakan.

Pahami Setiap Pertanyaan
Apa yang akan Anda jawab seandainya diminta untuk menjelaskan perjalanan karir Anda? Jika Anda menanyakan kembali, “Dari mana saya memulainya”, saat pertama kali bekerja atau dimulai dari pekerjaan saya saat ini? Jika Anda balik bertanya seperti itu, menurut Peter D. Crist, konsultan Sumber Daya Manusia, dari Crist Associates, Amerika Serikat, berarti Anda adalah tipe orang yang secara mental telah menyiapkan jawaban tersebut dengan baik.

Ketika Anda menjawab setiap pertanyaan, berikanlah jeda beberapa detik agar terlihat tidak terburu. Berpikirlah dahulu, sebelum memberikan jawaban berikutnya agar Anda terlihat lebih matang. Dan, sebelum melanjutkan jawaban Anda, bertanya terlebih dahulu kepada si pewawancara, apakah Anda boleh melanjutkan pembicaraan.

Perhatikan Bahasa Tubuh
Jangan lupa untuk terus memperhatikan bahasa tubuh lawan bicara, selama proses wawancara berlangsung. Hal tersebut memberikan banyak masukan berharga untuk Anda, tentang respons yang telah Anda berikan, atau bagaimana jawaban Anda disikapi. Melalalui bahasa tubuh, Anda dapat memperbaiki kualitas jawaban yang Anda berikan. Tentu saja setelah melihat respons non verbal yang terlihat.

Belajar dari Pengalaman
Melalui berbagai sesi wawancara kerja yang telah diikuti, Anda tentunya telah belajar banyak hal. Hargai waktu Anda dengan memberikan jawaban yang ringkas, padat, serta cerdas untuk menjelaskan kualifikasi Anda. Dengan demikian, Anda akan lebih mengenal kekuatan dan kelemahan diri Anda, dan siap untuk menyongsong tawaran kerja yang datang. (ymn/karir.com)

*5 Langkah Sukses Wawancara di Telepon
Sebuah deringan telepon memecah kesunyian. Anda mendapatkan panggilan kerja, dan saat itu juga Anda langsung diwawancarai oleh personil HRD dari perusahaan yang telah Anda lamar. Bagaimana menghadapi wawancara “dadakan” itu? Langkah-langkah apa saja yang harus Anda lakukan agar mendapatkan kesan yang baik? Berikut ini 5 tips menarik dari Joe Turner, konsultan sumber daya manusia, seperti dikutip
Yahoo! Hot Jobs, yang dapat Anda praktekan.

1. Ciptakan Personal Branding
Anda tak sendirian mendapatkan kesempatan wawancara tersebut. Itulah yang harus Anda sadari. Jadi, yang harus Anda lakukan adalah membuat sebuah diferensiasi. Jika Anda tak mampu membedakan diri Anda dengan kandidat lainnya, maka Anda akan “dilewati” oleh pesaing Anda. Cara terbaik adalah: ciptakan pernyataan yang menjadi Personal Branding Anda, atau Unique Selling Proposition (USP). USP harus mengungkapkan siapa Anda, kekuatan yang Anda miliki, dan keuntungan yang dapat Anda berikan kepada perusahaan.

Sebuah USP harus jelas, tidak bertele-tele, dan mudah dipahami oleh orang yang mewawancarai Anda. Misalnya, “Saya seorang Brand Manager dari perusahaan telekomunikasi XYZ. Saya berhasil mencapai target penjualan tertinggi untuk produk CDMA dalam 3 tahun terakhir”. Anda juga dapat membuat USP yang sesuai dengan bidang pekerjaan Anda. Pernyataan yang unik seperti ini akan membuat Anda mudah diingat, karena menguntungkan bagi perusahaan.

2. Tunjukan Antusiasme Anda
Ketika mendapatkan kesempatan wawancara di telepon, ekspresikan ketertarikan Anda terhadap posisi yang dilamar, serta perusahaan yang telah memanggil Anda. Pasalnya, banyak kandidat lainnya yang juga telah dihubungi. Maka, manfaatkanlah sebaik mungkin kesempatan emas tersebut. Tunjukanlah bahwa Anda adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi tersebut.

3. Dengarkan, dan Jawab Secara Jelas
Banyak kandidat yang gagal dalam proses wawancara awal melalui telepon. Sebagian di antara mereka, tidak menjawab pertanyaan seperti yang diajukan. Apabila kesempatan itu datang, berhati-hatilah ketika menjawab pertanyaan yang diberikan. Masalahnya, Anda tak bisa menggunakan bahasa tubuh untuk memperjelas maksud dari ucapan Anda. Untuk itu, maka berbicaralah secara jelas, tidak terburu-buru, jangan ngelantur kemana-mana, dan dengarkan setiap pertanyaan yang diajukan dengan baik.

4. Berikan Tanggapan Positif
Mencari tahu sebanyak mungkin tentang perusahaan, atau posisi yang telah Anda lamar adalah pilihan yang bijaksana. Hal ini akan sangat membantu, ketika Anda menjawab pertanyaan: Mengapa Anda tertarik untuk bergabung dengan perusahaan kami? Jangan ragu-ragu untuk sedikit memuji perusahaan yang sedang mewawancarai Anda. Produk-produknya, misalnya, atau strategi komunikasi pemasaran produk terbarunya. Pokoknya, katakanlah sesuatu yang baik tentang mereka.

5. Mengakhiri Wawancara
Di akhir wawancara, tanyakan secara halus, apakah Anda akan diberikan kesempatan wawancara secara langsung? Namun, jika Anda tak merasa nyaman dengan pertanyaan tersebut, cobalah untuk menanyakan pertanyaan yang lebih sederhana: Apa proses seleksi selanjutnya? Hal ini untuk menghilangkan keragu-raguan, dan Anda dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti proses seleksi berikutnya.
(ymn/karir.com)

Sumber : http://yoyok.wordpress.com/2008/02/28/test/

http://www.karir.com

Monday, September 13, 2010

Siapa Imam al Mahdi

Siapa Imam al Mahdi

Merujuk kepada kitab-kitab para ulama Islam yang mu’tabar dan diakui kesahihannya, di antara kitab-kitab tersebut ialah Al-Hawi Lii Fatawa karangan Imam As-Suyuti, Mukhtasar Fil Mahdi Al-Muntadzar dan As-Sawaiqul Mukhriqat karangan Ibnu Hajjar Al-Haitami, At-Tawadhihu Fl Tawaturi Ma Jaa Fil Muntadziri Waddajal Wal Masihi karangan Al-Allamah As­Syaukani, Ibrazul Wahmil Maknun Min Kalam Ibni Khaldun karangan Al-Muhaddits Sayid Ahmad Siddiq Al-Ghumari dan banyak lagi kitab-kitab lainnya yang menerangkan secara jelas tanda-tanda dan sifat-sifat Al-Mahdi sebagaimana yang disebutkan oleh hadits-hadits Rasulullah SAW.

Kitab-kitab tersebut menerangkan bahawa nama Al-Mahdi ialah Muhammad bin Abdullah sementara gelarannya pula ialah Abu Abdullah. Menurut riwayat yang sahih Al-Mahdi adalah dari keturunan Sayidina Hassan bin Ali. Sesungguhnya telah tsabit bahawa Al-Mahdi adalah keturunan Hassan bin Ali sebagaimana yang tersebut di dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Daud dalam Sunannya,

“Telah berkata Ali sambil memandang puteranya ­Hassan,” Sesungguhnya Puteraku ini ialah sayid sebagaimana yang telah dinamakan oleh Nabi SA W. Dari keturunannya akan lahir seorang lelaki yang namanya seperti nama Nabi kamu, menyerupai baginda dalam perangai dan tidak menyerupai baginda dalam rupa dan bentuk.”

Hadits ini telah disahkan oleh para ulama di antaranya Al-Manawi di dalam kitabnya Al-Kabir, Ibnu Atsir dalam kitabnya An-Nihayah, Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalan kitabnya Gharibul Hadits dan Al-Manarul Munif Fi Sahihi Wad Dha’if, Al-Muhaddits Sayid Ahmad Siddiq Al-Ghumari di dalam kitabnya Aqidah Ahlil Islam Fi Nuzuli Isa AS dan lain-lain lagi.

Di dalam kitab Naqdul Manqul, pengarang kitab tersebut memetik kenyataan lbnu Qayyim Al-Jauziyah, “kebanyakan hadits-hadits menunjukkan bahawa Al-Mahdi adalah anak dari Sayidina Hassan bin Ali.”

Abu Thahir Muhd Syamsul Haq dalam kitabnya ‘Aunal Ma’bud (syarah Sunan Abu Daud), memetik kenyataan Al-­Hafiz Imanuddin yang menyebut bahawa hadits-hadits mengenai Al-Mahdi menunjukkan bahawa Ia dari ahli bait Rasulullah SAW, zuriat Fatimah dari anaknya Hassan bin Ali. (silakan merujuk kitab ‘Aunal Ma’bud juzu’ II m.s 374 dan 382)

Tersebut di dalam kitab Hasyiah As-Sabban ms 137, bahawa riwayat yang mengatakan Al-Mahdi dari keturunan Al-Hussin adalah terlalu lemah. Sementara di dalam kitab Al-Iza’ah m.s 147 riwayat yang mengatakan Al-Mahdi dari keturunan AI-Hussin bin Ali adalah dha’if.

Terdapat juga hadits-hadits yang menyatakan bahawa Al-Mahdi dari keturunan Al-Abbas bin Abdul Muttalib. Maka para ulama hadits menghimpunkan hadits yang berlawanan. Iaitu hadits-hadits yang mengatakan Al-Mahdi dari keturunan Sayidina Hassan bin Ali adalah sah dan hadits yang mengatakan AI-Mahdi dari keturunan Al-Abbas dan Al.Hussin adalah dha’if. Ini adalah sebagaimana kenyataan yang dibuat oleh Al-Hafiz Abut Hassan Ad-Darqatni.


Hadits-hadits Tentang Al-Mahdi

1. Dari Jabir bin Abdullah ra katanya ; “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, : “Sentiasa ada di kalangan umatku golongan yang berperang di atas kebenaran, mereka sentiasa zahir hingga hari Qiamat. Sabdanya lagi: “Kemudian turun Isya bin Maryam AS dari langit, dan berkata pemimpin mereka (Imam Mahdi), silalah menjadi imam solat kami dan Nabi Isya menjawab, tidak, bahawa sebahagian Kamu sebagai kemuliaan Allah SWT ke atas umat ini (umat Islam) . Hadits riwayat Muslim.

2. Dari Ali bin Abu Talib bahawa Rasulullah SAW bersabda : “Al-Mahdi itu dari ahlul bait, Allah membawa kebaikan dengannya dalam satu malam. Hadith riwayat Imam Ahmad.

3. Dari Dzar dari Abdullah dari Nabi SAW yang bersabda : “Sekiranya dunia hanya tinggal sehari sahaja (sebelum qiamat) nescaya Allah memanjangkan hari itu sehingga bangkit padanya seorang lelaki dari keturunanku atau dari kaum keluargaku, yang namanya spt namaku, nama bapanya spt nama bapaku, ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan saksama sebagaimana bumi dipenuhi kezaliman dan kekejaman. Hadith riwayat Abu Daud dan Tirmidzi

4. Dari Abu Said Al-Khudri ra berkata : “Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda ; “Akan lahir dari umatku seorang lelaki yang menyeru dengan sunahku, Allah menurunkan hujan dari langit untuknya, bumi mengeluarkan kasil dan darinya buni dipenuhi dengan kedurjaan dan kekejaman. Ia memerintah umat ini selama tujuh tahun dan akan berada di baitul Maqdis. Hadith riwayat At-Tabarani.

5. Dari Aishah ra katanya, Rasulullah SAW telah bersabda : “Al-Mahdi itu seorang lelaki dari cucuku, ia akan berperang atas sunnahku seperti aku berperang atas wahyu”. Hadith riwayat Na’im bin Hammad

6. Dari Said bin Al-Musaiyab dari Ummu Salmah yang berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Al-Mahdi itu dari keturunanku dari anak cucu Fatimah”. Hadith riwayat Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah, An-Nasa’i, At-Tabarani dan Al-Hakim

7. “Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud)

8. “Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum, dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal,dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim)

Di akhir zaman justru umat islam berperang melawan Jazirah Arab (Saudi/Wahaby??, pen.), kemudian melawan Persia (Iran/Syiah?, pen.), kemudian melawan Rum (Eropa/Nashara?, pen.). Baru setelah itu melawan Dajjal dan antek-anteknya. Dan Allah akan memberi kemenangan kepada umat islam.

.

Tidak terdapat hadits yang menyebut mengapa AI-Mahdi dinamakan Al-Mahdi, tetapi terdapat dua atsar sahabat dalam hal ini. Abdullah bin Syuzab berkata,

“Sebab ia dinamakan Al-Mahdi ialah kerana ia menunjukkan satu gunung di gunung negeri Syam. Ia mengeluarkan dari gua gunung tersebut lembaran-lembaran kitab Taurat. Al-Mahdi berhujah melawan orang-orang Yahudi menggunakan kitab tersebut dan mereka akhirnya kalah. Maka salah satu kumpulan orang-orang Yahudi memeluk Islam.” Atsar ini diriwayatkan oleh Al-Hafiz Ad-Dani dalam Sunannya.

Daripada Ka’ab bin Alaqamah berkata,

“Sebab dinamakannya Al-Mahdi ialah kerana ia menunjukkan pada suatu perkara yang telah hilang, dia mengeluarkan peti dari negeri Antakiah (peti berisi lembaran kitab Taurat dan lain-lain). Diriwayatkan oleh Na’im bin Hammad dalam kitabnya Al-Fitan.

Al-Muhaddits Sayid Ahmad Siddiq Al-Ghumari menerang­kan di dalam kitabnya Aqidah Ahlil Islam Fi Nuzuli Isa AS bahawa Al-Mahdi dilahirkan di Madinah Al-Munawwarah serta dibesarkan di sana. Sebelum umat Islam berbai’at dengannya, berlakulah satu peperangan yang besar di antara penduduk Madinah dengan tentera-tentera As-Syufiani. Dalam peperangan tersebut, penduduk Madinah mengalami kekalahan dan mereka lari bersama-sama Al-Mahdi ke Makkah. Di Makkah datanglah orang dari berbagai-bagal negeri kerana berbai’at dengannya di suatu tempat iaitu di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim.

.

wallahu a’lam

Sumber: http://www.tayibah.com/eIslam/imam_mahdi.htm

http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/tanda-tanda-kemunculan-imam-mahdi.htm

Macam-Macam Shalat Sunnah

Shalat sunnah itu ada dua macam:

1. Shalat sunnah yang disunnahkan dilakukan secara berjamaah
2. Shalat sunnah yang tidak disunnahkan dilakukan secara berjamaah

A. Shalat sunnah yang disunnahkan dilakukan secara berjamaah

1. Shalat Idul Fitri

2. Shalat Idul Adha

Ibnu Abbas Ra. berkata: “Aku shalat Idul Fithri bersama Rasulullah SAW dan Abu bakar dan Umar, beliau semua melakukan shalat tersebut sebelum khutbah.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Dilakukan 2 raka’at. Pada rakaat pertama melakukan tujuh kali takbir (di luar Takbiratul Ihram) sebelum membaca Al-Fatihah, dan pada raka’at kedua melakukan lima kali takbir sebelum membaca Al-Fatihah.

3. Shalat Kusuf (Gerhana Matahari)

4. Shalat Khusuf (Gerhana Bulan)

Ibrahim (putra Nabi SAW) meninggal dunia bersamaan dengan terjadinya gerhana matahari. Beliau SAW bersabda:

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda (kebesaran) Allah SWT. Tidak terjadi gerhana karena kematian seseorang, tidak juga karena kehidupan (kelahiran) seseorang. Apabila kalian mengalaminya (gerhana), maka shalatlah dan berdoalah, sehingga (gerhana itu) berakhir.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah ibnu Amr, bahwasannya Nabi SAW memerintahkan seseorang untuk memanggil dengan panggilan “ashsholaatu jaami’ah” (shalat didirikan dengan berjamaah). (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Dilakukan dua rakaat, membaca Al-Fatihah dan surah dua kali setiap raka’at, dan melakukan ruku’ dua kali setiap raka’at.

5. Shalat Istisqo’

Dari Ibnu Abbas Ra., bahwasannya Nabi SAW shalat istisqo’ dua raka’at, seperti shalat ‘Id. (HR Imam Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)

Tata caranya seperti shalat ‘Id.

6. Shalat Tarawih (sudah dibahas)

Dari ‘Aisyah Rda., bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat di masjid pada suatu malam. Maka orang-orang kemudian mengikuti shalat beliau. Nabi shalat (lagi di masjid) pada hari berikutnya, jamaah yang mengikuti beliau bertambah banyak. Pada malam ketiga dan keempat, mereka berkumpul (menunggu Rasulullah), namun Rasulullah SAW tidak keluar ke masjid. Pada paginya Nabi SAW bersabda: “Aku mengetahui apa yang kalian kerjakan tadi malam, namun aku tidak keluar karena sesungguhnya aku khawatir bahwa hal (shalat) itu akan difardlukan kepada kalian.” ‘Aisyah Rda. berkata: “Semua itu terjadi dalam bulan Ramadhan.” (HR Imam Muslim)

Jumlah raka’atnya adalah 20 dengan 10 kali salam, sesuai dengan kesepakatan shahabat mengenai jumlah raka’at dan tata cara shalatnya.

7. Shalat Witir yang mengiringi Shalat Tarawih

Adapun shalat witir di luar Ramadhan, maka tidak disunnahkan berjamaah, karena Rasulullah SAW tidak pernah melakukannya.

B. Shalat sunnah yang tidak disunnahkan berjamaah

1. Shalat Rawatib (Shalat yang mengiringi Shalat Fardlu), terdiri dari:

a. 2 raka’at sebelum shubuh
b. 4 raka’at sebelum Dzuhur (atau Jum’at)
c. 4 raka’at sesudah Dzuhur (atau Jum’at)
d. 4 raka’at sebelum Ashar
e. 2 raka’at sebelum Maghrib
f. 2 raka’at sesudah Maghrib
g. 2 raka’at sebelum Isya’
h. 2 raka’at sesudah Isya’

Dari 22 raka’at rawatib tersebut, terdapat 10 raka’at yang sunnah muakkad (karena tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW), berdasarkan hadits:

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW senantiasa menjaga (melakukan) 10 rakaat (rawatib), yaitu: 2 raka’at sebelum Dzuhur dan 2 raka’at sesudahnya, 2 raka’at sesudah Maghrib di rumah beliau, 2 raka’at sesudah Isya’ di rumah beliau, dan 2 raka’at sebelum Shubuh … (HR Imam Bukhari dan Muslim).

Adapun 12 rakaat yang lain termasuk sunnah ghairu muakkad, berdasarkan hadits-hadits berikut:

a. Dari Ummu Habibah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa senantiasa melakukan shalat 4 raka’at sebelum Dzuhur dan 4 raka’at sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api neraka.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

2 raka’at sebelum Dzuhur dan 2 raka’at sesudahnya ada yang sunnah muakkad dan ada yang ghairu muakkad.

b. Nabi SAW bersabda:

“Allah mengasihi orang yang melakukan shalat empat raka’at sebelum (shalat) Ashar.” (HR Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Huzaimah)

Shalat sunnah sebelum Ashar boleh juga dilakukan dua raka’at berdasarkan Sabda Nabi SAW:

“Di antara dua adzan (adzan dan iqamah) terdapat shalat.” (HR Imam Bazzar)

c. Anas Ra berkata:

“Di masa Rasulullah SAW kami shalat dua raka’at setelah terbenamnya matahari sebelum shalat Maghrib…” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Nabi SAW bersabda:

“Shalatlah kalian sebelum (shalat) Maghrib, dua raka’at.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

d. Nabi SAW bersabda:

“Di antara dua adzan (adzan dan iqamah) terdapat shalat.” (HR Imam Bazzar)

Hadits ini menjadi dasar untuk seluruh shalat sunnah 2 raka’at qobliyah (sebelum shalat fardhu), termasuk 2 raka’at sebelum Isya’.

2. Shalat Tahajjud (Qiyamullail)

Al-Qur’an surah Al-Israa’ ayat 79, As-Sajdah ayat 16 – 17, dan Al-Furqaan ayat 64. Dilakukan dua raka’at-dua raka’at dengan jumlah raka’at tidak dibatasi.

Dari Ibnu Umar Ra. bahwa Nabi SAW bersabda: “Shalat malam itu dua (raka’at)-dua (raka’at), apabila kamu mengira bahwa waktu Shubuh sudah menjelang, maka witirlah dengan satu raka’at.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

3. Shalat Witir di luar Ramadhan

Minimal satu raka’at dan maksimal 11 raka’at. Lebih utama dilakukan 2 raka’at-2 raka’at, kemudian satu raka’at salam. Boleh juga dilakukan seluruh raka’at sekaligus dengan satu kali Tasyahud dan salam.

Dari A’isyah Rda. Bahwasannya Rasulullah SAW shalat malam 13 raka’at, dengan witir 5 raka’at di mana beliau Tasyahud (hanya) di raka’at terakhir dan salam. (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Beliau juga pernah berwitir dengan tujuh dan lima raka’at yang tidak dipisah dengan salam atau pun pembicaraan. (HR Imam Muslim)

4. Shalat Dhuha

Dari A’isyah Rda., adalah Nabi SAW shalat Dhuha 4 raka’at, tidak dipisah keduanya (tiap shalat 2 raka’at) dengan pembicaraan.” (HR Abu Ya’la)

Dari Abu Hurairah Ra., bahwasannya Nabi pernah Shalat Dhuha dengan dua raka’at (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Dari Ummu Hani, bahwasannya Nabi SAW masuk rumahnya (Ummu Hani) pada hari Fathu Makkah (dikuasainya Mekkah oleh Muslimin), beliau shalat 12 raka’at, maka kata Ummu Hani: “Aku tidak pernah melihat shalat yang lebih ringan daripada shalat (12 raka’at) itu, namun Nabi tetap menyempurnakan ruku’ dan sujud beliau.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

5. Shalat Tahiyyatul Masjid

Dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian masuk masjid, janganlah duduk sehingga shalat dua raka’at.” (HR Jama’ah Ahli Hadits)

6. Shalat Taubat

Nabi SAW bersabda: “Tidaklah seorang hamba yang berdosa, kemudian ia bangun berwudhu kemudian shalat dua raka’at dan memohon ampunan kepada Allah, kecuali ia akan diampuni.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan lain-lain)

7. Shalat Tasbih

Yaitu shalat empat raka’at di mana di setiap raka’atnya setelah membaca Al-Fatihah dan Surah, orang yang shalat membaca: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar sebanyak 15 kali, dan setiap ruku’, i’tidal, dua sujud, duduk di antara dua sujud, duduk istirahah (sebelum berdiri dari raka’at pertama), dan duduk tasyahud (sebelum membaca bacaan tasyahud) membaca sebanyak 10 kali (Total 75 kali setiap raka’at). (HR Abu Dawud dan Ibnu Huzaimah)

8. Shalat Istikharah

Dari Jabir bin Abdillah berkata: “Adalah Rasulullah SAW mengajari kami Istikharah dalam segala hal … beliau SAW bersabda: ‘apabila salah seorang dari kalian berhasrat pada sesuatu, maka shalatlah dua rakaat di luar shalat fardhu …dan menyebutkan perlunya’ …” (HR Jama’ah Ahli Hadits kecuali Imam Muslim)

9. Shalat Hajat

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa mempunyai hajat kepada Allah atau kepada seseorang, maka wudhulah dan baguskan wudhu tersebut, kemudian shalatlah dua raka’at, setelah itu pujilah Allah, bacalah shalawat, atas Nabi SAW, dan berdoa …” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

10. Shalat 2 rakaat di masjid sebelum pulang ke rumah

Dari Ka’ab bin Malik: “Adalah Nabi SAW apabila pulang dari bepergian, beliau menuju masjid dan shalat dulu dua raka’at.” (HR Bukhari dan Muslim)

11. Shalat Awwabiin

Al-Qur’an surah Al-Israa’ ayat 25

Dari Ammar bin Yasir bahwa Nabi SAW bersabda: “Barang siapa shalat setelah shalat Maghrib enam raka’at, maka diampuni dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih lautan.” (HR Imam Thabrani)

Ibnu Majah, Ibnu Huzaimah, dan Tirmidzi meriwayatkan hadits serupa dari Abu Hurairah Ra. Nabi SAW bersabda: “Barang siapa shalat enam raka’at antara Maghrib dan Isya’, maka Allah mencatat baginya ibadah 12 raka’at.” (HR Imam Tirmidzi)

12. Shalat Sunnah Wudhu’

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berwudhu, ia menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua raka’at, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

13. Shalat Sunnah Mutlaq

Nabi SAW berpesan kepada Abu Dzar al-Ghiffari Ra.: “Shalat itu sebaik-baik perbuatan, baik sedikit maupun banyak.” (HR Ibnu Majah)

Dari Abdullah bin Umar Ra.: “Nabi SAW bertanya: ‘Apakah kamu berpuasa sepanjang siang?’ Aku menjawab: ’Ya.’ Beliau bertanya lagi: ‘Dan kamu shalat sepanjang malam?’ Aku menjawab: ’Ya.’ Beliau bersabda: ’Tetapi aku puasa dan berbuka, aku shalat tapi juga tidur, aku juga menikah, barang siapa tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku’.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits terakhir ini menunjukkan bahwa shalat sunnah bisa dilakukan dengan jumlah raka’at yang tidak dibatasi, namun makruh dilakukan sepanjang malam, karena Nabi sendiri tidak menganjurkannnya demikian. Ada waktu untuk istirahat dan untuk istri/suami.

BEBERAPA MASALAH BERKAITAN DENGAN SHALAT SUNNAH

  • Shalat Sunnah Lebih Utama Dilakukan di Rumah.
    Terkecuali dalam shalat-shalat yang secara khusus telah dijelaskan dengan dalil yang lebih rinci. Hal ini berda-sarkan keumuman hadits dari Zaid bin Tsabit Radhiallaahu anh, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda, “Shalatlah kalian wahai manusia di dalam rumah kalian, karena sesung-guhnya shalat yang paling utama adalah shalatnya seseorang di dalam rumah-nya, kecuali shalat maktubah.” (HR. Syaikhoni)

  • Rutin Menunaikan Shalat Tathawwu’ lebih Utama Meskipun Sedikit.
    Diriwayatkan dari Aisyah Radhiallaahu anha, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda, “Wahai manusia hendaknya kalian beramal sesuai dengan kemampuan, karena sesungguhnya Allah itu tidak akan bosan, sehingga kalian sendiri yang bosan. Dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan terus menerus meskipun sedikit.” (Muttafaq ‘alaih).

  • Duduk dalam Shalat Sunnah
    Dari Imran bin Hushain ia bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam tentang sese- orang yang shalat dalam keadaan duduk, maka beliau menjawab, “Jika ia shalat dengan berdiri, maka itu lebih utama, barang siapa yang shalat dengan duduk, maka ia mendapat separuh pahala orang yang berdiri dan barang siapa yang shalat dengan berbaring, maka ia mendapat pahala separuh orang yang duduk.”(HR. Al-Bukhari)
    Berkata at-Tirmidzi, “Menurut sebagian ulama yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah shalat sunnah.”

  • Shalat Sunnah di atas Kendaraan
    Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu ia berkata, “Adalah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam melakukan shalat di atas kendaraan ke manapun beliau menghadap, beliau juga berwitir di atasnya. Hanya saja ia tidak melakukan hal itu dalam shalat wajib (maktubah.”

  • Shalat Sunnah ketika Safar
    Tidak ada petunjuk dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam tentang shalat sunnah sebelum dan sesudah shalat wajib ketika dalam kondisi safar kecuali qabliyah Subuh. Yang biasa beliau lakukan adalah shalat sunnah muthlaq.
    Dari Amir bin Rubaiah ia berkata, “Aku melihat Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam di atas onta melakukan shalat dengan isyarat kepalanya. Beliau menghadap ke arah mana saja (tidak harus mengarah kiblat, red). Tidak pernah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam melakukan yang demikian di dalam shalat wajib.” (Muttafaq ‘alaih)

  • Shalat Sunnah dengan Berjama’ah
    Diperbolehkan shalat sunnah dengan berjama’ah, akan tetapi tidak boleh menyengaja secara terus mene-rus. Anas bin Malik Radhiallaahu anhu menceritakan, bahwa neneknya -Malikah-, pernah mengundang Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam untuk makan di rumahnya. Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam memenuhi undangan tersebut, dan seusai makan beliau bersabda, “Berdirilah kalian semua, aku akan shalat untuk kalian.”

  • Shalat yang Utama adalah yang Panjang Bacaannya.
    Dari Jabirzia berkata, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Shalat yang paling utama adalah yang panjang berdirinya (baca-annya, red).” (HR. Muslim)
    Sumber : Buletin, “Ashshalawatu ghairul mafrudhah.” Abdullah al-Qarni.

Wallahu a’lam
Sumber: http://orgawam.wordpress.com/2008/05/27/macam-macam-shalat-sunnah/

http://www.alsofwah.or.id/cetakannur.php?id=158

http://groups.yahoo.com/

Mandi

MANDI
1. Hukum mandi

Bagi orang yang akan shalat, tidak sah sholatnya jika masih mempunyai hadats besar. Hadats yang disebabkan bersetubuh, keluar mani, haid, nifas dan melahirkan. Hadats besar dapat di hilangkan dengan mandi. Atau mandi wajib, atau mandi hadats besar. Hukm mandi ini adalah wajib.

2. Sebab – sebab yang mewajibkan mandi.

Hal – hal yang menyebabkan seseorang wajib mandi ada 6, yaitu :
a. bersetubuh ( walaupun tidak keluar air mani )
b. keluar air mani ( baik karena bersetubuh maupun karena mimpi atau sebab lainnya ).
c. Mati yang bukan mati syahid ( orang yang mati syahid tidak wajib di mandikan )
d. Selesai haid ( mestruasi ), yaitu keluarnya darah dari rahim wanita setelah berusia 9 tahun setiap bulan sebagai bagian dari sirklus biologisnya.
e. Selesai nifas, yaitu darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan.
f. Wiladah ( melahirkan )
Catatan :
Cirri – ciri air mani adalah :

1. keluarnya dengan memancar ( tersendat – sendat )
2. saat keluar terasa lezat
3. baunya :
a. jika masih basah seperti bau adonan roti, atau bau mayang korma
b. jika sudah kering seperti bau putih telur.

3. Fardhu mandi

Fardhu mandi ada 3, yaitu :
a. Niat. Niat ini di baca di dalam hati pada saat mulai membasuh bagian manapun dari tubuh. Adapun lafal niat mandi adalah :

NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI FARDHAN LILLAAHI TA’AALAA.

Artinya : ( di baca dalam hati! )
“ aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena allah taala.”

b. membasuh seluruh tubuh dengan air sampai rata ( semua rambut dan kulitnya harus kena air )
c. menghilangkan najis jikad ada di badan.

4. Sunat mandi

Sunat mandi ada 5, yaitu :
a. membaca basmalah ( “ bismillaahir rahmaanir rahiim “ )
pada saat akan memulai mandi.
b. berwudhu ( sebelum mandi ) seperti dudhu hendak sholat.
c. Membasuh ( menggosok ) badan dengan tangan sampai 3 kali
d. Mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri.
e. Muwalat,yaitu sambung menyambung dalam membasuh anggota badan.

5. Mandi sunat.

Selain mandi wajib, ada beberapa mandi yang di sunatkan, yaitu :
a. mandi ketika hendak sholat jum’at
b. mandi ketika hendak sholat idul fitri
c. mandi ketika hendak sholat idul adha
d. mandi setelah sembuh dari penyakit gila
e. madni ketika hendak melaksanakan ihram haji atau umrah
f. mandi setelah memandikan mayat
g. mandi seorang kafir setelah masuk islam
h. dan lain – lain.

6. Beberapa larangan bagi orang yang mempunyai hadats besar.

a. larangan bagi orang yang sedang junub :

1. mendirikan sholat, baik sholat wajib mapun sholat sunat
2. mengerjakan thawaf, baik thawaf rukun haji maupun thawaf sunat.
3. menyentuh atau membawa Al-Qur’an.
4. mebaca Al- Qur’an
5. berhenti lama ( berdiam ) di mesjid

B. larangan bagi orang yang sedang haid dan nifas

1. semua larangan bagi orang yang sedang junub ( 1 – 5 di atas ) berlaku pula bagi orang yang sedang haid nifas
2. di cerai ( di talak )
3. berpuasa, baik puasa wajib maupun puasa sunat
4. bersetubuh
5. bersenang – senang antara pusat dan lutut
6. menyebrangi mesjid jika khawatir mengotorinya dengan darah.

sumber: http://panduansholat.blogspot.com

Wudhu

Alhamdulilah, pada kesempatan yang baik ini saya bisa menulis kembali beberapa tulisan atau terusan yang mengenai pembahasan tentang sholat. Ini merupakan mujijat buat saya, karena sudah hampir 3 tahun lebih saya tidak melanjutkan tulisan diblog ini. Luar biasa, tentunya waktu 3 tahun merupakan jangka yang cukup panjang. Seperti yang telah saya jelaskan bahwa saya akan melanjutkan tulisan saya ini secara berangsur - angsur. Nah mungkin baru kali ini hati saya terketuk kembali untuk segera melanjutkan tulisan yang sangat bermanfaat untuk saya pribadi maupun untuk para pembaca blog saya yang memang membutuhkan.

Kalau saya lihat di bawah pembahasan tulisan saya baru sampai mengenai MANDI. Mandi merupakan salah satu syarat untuk sahnya menjalankan sholat. Sedangkan pembahasan kita disini masih sangat jauh atau panjang. Karena nanti pada intinya saya akan menyampaikan inti yang sebenarnya, yaitu panduan sholat atau tata cara melakukan sholat.

Baiklah mari saja segera saya lanjutkan tulisan saya yaitu mengenai WUDHU.

Wudhu menurut bahasa artinya bersih atau indah, sedangkan menurut syara adalah membersihkan anggota wudhu untuk menghilangkan hadas kecil.

  1. Rukun – rukun wudhu.

Rukun wudhu dapat di bagi menjadi enam :

  1. niat
  2. membasuh muka
  3. membasuh kedua tangan hingga siku
  4. mengusap sebagian rambut kepala
  5. membasuh kedua kaki hingga mata kaki
  6. tertib artinya teratur tidak bolak balik.

  1. Sunah – sunah wudhu.

Ada beberapa hal yang termasuk ke dalam sunah – sunah wudhu di antaranya adalah sebagai berikut :

  1. dimulai dengan membaca BASMALAH ( bismillahir rahmaanir rahiim )
  2. membasuh kedua tangan sampai pergelangan tangan.
  3. berkumur – kumur membersihkan gigi
  4. membersihkan lubang hidung.
  5. membasuh seluruh rambut kepala dengan air
  6. membasuh kedua telinga, bagian luar dan dalam.
  7. membersihkan sela jari tangan dan kaki
  8. membaca doa sesudah wudhu.
  9. selalu mendahulukan yang kanan dan mengahirkan dengan yang kiri
  10. semuanya di lakukan tiga kali

  1. Batalnya wudhu.

Ada beberapa hal yang membatalkan wudhu di antaranya sebagai berikut :

  1. keluarnya benda dari qubul atau kemaluan dan dubur atau anus misalnya kentut, buang air besar ( pup )
  2. hilang akal ( gila ), mabuk, pingsan, dsb.
  3. menyentuh kemaluan qubul ataupun dubur anus dengan tangan kanan atau jari – jari tangan dengan tanpa penutup, baik terhadap kemaluan miliknya atau anaknya sendiri.
  4. bersentuhan kulit antara lelaki dan perempuan yang bukan muhrimnya.
  5. tidur.

  1. Tata cara berwudhu

Ada beberapa tata cara berwudhu yaitu di antaranya :

  1. dimulia dengan membaca “BASMALAH” sambil mencuci kedua tangan sampai pergelangan tangan hingga bersih.
  2. berkumur sambil membersihkan gigi
  3. membersihkan lubang hidung tiga kali
  4. membasuk muka tiga kali, mulai dari tumbuhnya rambut kepala sampai bawah dagu dan dari telinga kanan hingga telinga kiri, di sertai niat wudhu :

bacaanya sebagai berikut :

Nawaitul Wudhuu-a li raf’il hadatsil ashghari fardhal lillahi ta’aala.

Artinya : aku berniat wudhu untuk menghilangkan hadas kecil. Fardhu karena Allah ta’aala.

  1. setelah itu membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak tiga kali.
  2. membasuh rambut kepala sebanyak tiga kali
  3. membasuh kedua telinga sebanyak tiga kali
  4. membasuh kedua kaki sebanyak tiga kali
  5. tertib artinya tidak bolak – balik.

  1. Berdoa sesudah wudhu.

Sebaiknya segala sesuatu harus di akhiri dengan doa, termasuk setelah wudhu adapun doa setelah wudhu adalah sebagai berikut :

Asyhadu al laa ilaaha illallahu wahdahu la syariika lah, wa asyhadu anna muhamadan abduhu wa rasuuluh. Allaahummaj’alnii minattawabiina waj’alni minal mutatahhirin, waj’alni min ibaadikash shaalihiin, subhaanakallaahumma wa bi hamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Artinya :

Aku bersaksi bahwa tiada tuhan ( yang berhak di sembah ) kecuali Allah yang maha esa, tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan rasul Nya. Ya Allah jadikanlah aku termasuk golongan orang – orang mensucikan diri, dan jadikanlah aku termasuk orang – orang yang saleh. Maha suci engkau ya Allah dan dengan memujimu, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan ( yang berhak di sembah ) kecuali engkau. Aku mohon ampun kepadaMu dan aku bertoba kepadamu.

Baiklah mungkin baru sampi disini saja dulu tulisan saya, lain waktu insya Allah jika saya sehat akan saya lanjutkan tulisan ini. Tegur sapa sangat saya harapkan disini silahkan tuliskan kritik dan sarannya mengenai tulisan ini siapa tau ada yang salah insya allah saya akan perbaharui.

.....Sesungguhnya Sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.


sumber: http://panduansholat.blogspot.com/2008/09/wudhu.html

Dzikir Setelah Sholat

Dari Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz kepada seluruh orang yang melihat tulisan ini dari kalangan kaum muslimin

“Merupakan dari perbuatan sunnah, seorang muslim mengucapkan setelah setiap shalat fardu membaca astaghfirullahuASTAGHFIRULLAH tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan:

dzikir01

ALLAHUMMA ANTAS SALAAM WA MINKAS SALAAM TABAARAKTA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR, WALAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH

dzikir02

LAA ILAAHA ILLALLAHU, WALAA NA’BUDU ILLA IYYAHU, LAHUN NI’MATU WALAHUL FADHLU WALAHUTS TSANAA-UL HASAN, LAA ILAAHA ILLALLAHU, MUKHLISHIINA LAHUDDINA WALAU KARIHAL KAAFIRUUN, ALLAHUMMA LAA MAA NI’A LIMAA A’THOITA, WA LAA MU’TIYA LIMAA MANA’TA, WALAA YANFA’ DZAL JADDI MINKAL JADDU.

Khusus setelah shalat subuh dan maghrib, bacalah zikir yang dibawah ini sepuluh kali setelah mengucapkan zikir yang di atas:

dzikir05

LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WAYUMIIT WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR

Kemudian membaca: subhanallahu001SUBHAANALLAH tigapuluh tiga kali, alhamdulillah001ALHAMDULILLAH tigapuluh tiga kali; allahuakbarALLAHU AKBAR tigapuluh tiga kali; untuk melengkapi bilangan menjadi seratus bacalah:

dzikir05

LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR

Kemudian membaca ayat kursi, kemudian surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas, kalau seandainya setelah shalat subuh dan maghrib dibaca tiga kali.

Inilah yang lebih baik (afdhal) dan semoga Allah menganugerahkan shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad dan atas keluarga beliau dan sahabat-sahabatnya serta yang mengikutinya dengan baik sampai hari.

sumber: http://sholat.wordpress.com/2008/10/31/dzikir-setelah-sholat/